Sunday, September 5, 2010

Izrail tidak pernah terlewat


Ingatkah engkau, akan putih salju
yang merintik atas renik peluh
yang merenik setelah jenuh
berlari
dari Raqib dan Atid?

Kawan, ini bumi asing
yang katamu, pohon-pohon pun
tak mungkin pernah bersyahadah.

Pagi hening, engkau adalah setitik hitam
yang enggan berzikir, waktu ditegur Izrail.
Di setiap penjuru hamparan salji
barisan roh bermuka hitam
membentak
menengking
mengherdik
tersenyap,
waktu kau dipaksa
menyebut nama Tuhan.

Kawan, rupanya,
kita tak mampu berlari.

No comments:

Post a Comment